Rabu, Oktober 15, 2025
Google search engine
BerandaKOMISI - BKomisi B DPRD Surabaya Dorong APBD 2026 Fokus UMKM, Air Bersih, dan...

Komisi B DPRD Surabaya Dorong APBD 2026 Fokus UMKM, Air Bersih, dan Wisata Kota

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Pemerintah Kota Surabaya bersama DPRD tengah mempersiapkan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026. Dalam rapat paripurna yang telah digelar, Komisi B DPRD Kota Surabaya menyampaikan berbagai harapan dan masukan strategis terhadap arah kebijakan anggaran tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya, Mohammad Faridz Afif dari Fraksi PKB, menegaskan bahwa fokus utama pihaknya adalah penguatan sektor ekonomi dan keuangan kota. Salah satu prioritas utama adalah pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto yang mendorong peningkatan ekonomi kreatif dan kerakyatan.

“UMKM harus dikembangkan secara masif. Produk-produk lokal perlu segera dilaunching agar Surabaya memiliki brand ekonomi lokal yang mampu bersaing di kancah nasional bahkan global,” tegas Faridz, Selasa (14/10).

Penataan SWK dan Optimalisasi Aset

Selain UMKM, Faridz juga menyoroti pentingnya penataan Sentra Wisata Kuliner (SWK) yang dinilai mulai hidup kembali namun masih membutuhkan perapihan menyeluruh.

“Mumpung ada anggaran di APBD 2026 yang pro-rakyat, SWK harus segera ditata ulang agar menjadi pusat ekonomi baru yang mendukung pemulihan ekonomi warga,” ujarnya.

Tak hanya itu, Komisi B juga mendorong Pemkot untuk segera memanfaatkan aset-aset tanah yang belum digunakan secara optimal.

“Tanah-tanah aset harus digunakan sebaik-baiknya untuk kepentingan warga. Ini bagian dari keadilan dan pemerataan ekonomi di Kota Surabaya,” kata Faridz.

Akses Air Bersih Masih Jadi Isu

Dalam bidang pelayanan dasar, Faridz menyoroti distribusi air bersih oleh PDAM yang perlu ditingkatkan.

“Kebutuhan air bersih adalah hak dasar warga, jangan sampai masih ada warga yang kesulitan. PDAM harus bisa memastikan distribusi air mengalir dengan lancar dan cukup, tidak hanya keluar sedikit-sedikit,” tambahnya.

Sektor Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Perlu Digarap Serius

Faridz juga menekankan perlunya peningkatan di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan di wilayah Kota Surabaya, khususnya pada budidaya ikan seperti lele, bandeng, dan bahkan kerapu.

“Laut Surabaya memiliki potensi luar biasa. Budidaya perikanan harus digarap dengan serius agar bisa meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir,” ujarnya.

Dorongan untuk Perbaikan Wisata Kota

Tak ketinggalan, sektor pariwisata menjadi perhatian tersendiri. Faridz menyebutkan perlunya pembenahan destinasi wisata seperti Kebun Binatang Surabaya (KBS), Pantai Kenjeran, hingga wisata alam seperti hutan mangrove.

“Penataan wisata harus mengikuti skema-skema internasional. Wisata di Surabaya saat ini cenderung tidak berkelanjutan, membosankan, dan tidak membuat wisatawan ingin kembali. Ini harus dibenahi,” tegasnya.

Faridz berharap pemerintah kota menciptakan suasana wisata yang menarik dan berkelanjutan, layaknya negara tetangga seperti Singapura.

“Kita harus bisa membuat wisatawan ingin kembali lagi. Bukan hanya sekali datang lalu kecewa. Itu penting jika kita ingin Surabaya berkembang sebagai kota wisata dan investasi,” tutupnya.

Komisi B DPRD Surabaya berharap Pemkot benar-benar menaruh perhatian serius terhadap sektor ekonomi dalam APBD 2026 mendatang. Keberpihakan anggaran kepada rakyat, terutama dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi, diharapkan dapat menjadi pendorong utama kemajuan Surabaya sebagai kota metropolis yang inklusif dan berdaya saing tinggi.

B4M/Lensa Parlemen

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments