LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Dalam memperingati Hari Gizi dan Makanan yang jatuh pada hari ini 25 Januari 2025, dr. Zurotul Mar’ah, anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya yang membidangi Pendidikan dan Kesehatan, menyampaikan harapan besar agar masyarakat Surabaya semakin peduli terhadap pentingnya asupan gizi yang seimbang. Hal ini, menurutnya, sangat penting untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat, terutama bagi generasi muda.
“Perayaan Hari Gizi dan Makanan harus menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pola makan yang sehat dan bergizi. Gizi yang cukup tidak hanya untuk anak-anak dan remaja, tetapi juga untuk seluruh lapisan masyarakat, guna menciptakan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan produktif,” ungkap dr. Zuhro, dalam keterangannya ke awak media, Sabtu, 25/1/2025.
Dia juga menyoroti inisiatif pemerintah pusat melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk sekolah-sekolah. Program ini diharapkan menjadi langkah konkret dalam memastikan bahwa anak-anak Indonesia, termasuk yang ada di Surabaya, mendapatkan asupan gizi yang memadai.
Menurut dr. Zuhrotul, masalah gizi masih menjadi tantangan besar, baik di Indonesia maupun di Surabaya. Kasus stunting dan gizi buruk yang masih ditemukan di beberapa daerah harus menjadi perhatian serius. Untuk itu, dirinya berkomitmen untuk terus mendukung kebijakan yang memprioritaskan pemerataan akses terhadap makanan bergizi di seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di kawasan dengan keterbatasan ekonomi.
“Sebagai anggota DPRD, saya akan terus berupaya agar pemerintah kota memberikan perhatian lebih terhadap distribusi makanan bergizi yang terjangkau bagi masyarakat, serta memperkuat program-program yang dapat meningkatkan kesejahteraan gizi bagi seluruh warga Surabaya,” tutur dr. Zuhro, legislator Partai Amanat Nasional (PAN).
Melalui peringatan Hari Gizi dan Makanan, dr. Zuhrotul berharap dapat tercipta kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak untuk bersama-sama menciptakan Surabaya yang lebih sehat, cerdas, dan produktif.
Di sisi lain, dr. Zuhrotul juga menekankan pentingnya edukasi mengenai gizi bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan gizi yang sesuai dengan usia dan aktivitas sehari-hari.
“Program penyuluhan yang melibatkan puskesmas, sekolah, masyarakat dan lembaga terkait di Surabaya menjadi langkah penting dalam mengedukasi warga untuk menghindari masalah kesehatan akibat pola makan yang tidak seimbang,” pungkasnya. (B4M)








