Rabu, Oktober 15, 2025
Google search engine
BerandaKOMISI - DRSUD Soewandhie Surabaya Diapresiasi DPRD: Layak Jadi Rumah Sakit Terbaik, Perlu Regulasi...

RSUD Soewandhie Surabaya Diapresiasi DPRD: Layak Jadi Rumah Sakit Terbaik, Perlu Regulasi Baru untuk Layanan Non-BPJS

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya, Michael Leksodimulyo, memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Soewandhie. Dalam rapat evaluasi triwulan pertama, Michael menilai bahwa RSUD Soewandhie menunjukkan berbagai capaian yang layak mendapat pengakuan dan bahkan penghargaan.

“Saya melihat semua poin yang disampaikan merupakan prestasi. Di tengah segala tantangan manajemen, RSUD Soewandhie mampu memberikan kontribusi besar bagi Pemerintah Kota Surabaya,” ujar Michael kepada media lensaparlemen.id, Rabu (28/5/2025).

Michael secara khusus menyoroti kepemimpinan dr. Billy Daniel Messakh sebagai Direktur RSUD Soewandhie yang dinilai berhasil memajukan pelayanan rumah sakit secara signifikan. Namun demikian, ia juga menggarisbawahi pentingnya pembaruan regulasi terkait pelayanan pasien non-BPJS.

“Selama ini, rumah sakit milik pemerintah hanya diberi kuota 40 persen untuk melayani pasien umum atau swasta, sisanya untuk pasien BPJS. Menurut saya ini sangat membatasi potensi rumah sakit untuk berkembang,” ungkapnya.

Ia mendorong agar RSUD Soewandhie diberi ruang untuk mengembangkan “plan B”, yakni layanan khusus bagi pasien umum dan swasta tanpa harus terikat ketat oleh regulasi BPJS.

Menurutnya, pola seperti ini telah sukses diterapkan di rumah sakit luar negeri seperti Singapura, yang bisa berkembang karena mengelola dua sistem layanan sekaligus — untuk warga lokal dan pasien internasional.

“Kalau regulasi dibuka, dokter-dokter spesialis dari luar bisa membawa pasiennya ke RSUD Soewandhie. Ini bisa jadi strategi pemasaran yang sangat kuat dan meningkatkan pendapatan asli daerah,” tambahnya.

Michael meyakini, dengan pelayanan yang berkualitas dan harga yang lebih terjangkau dibanding rumah sakit luar negeri, masyarakat Surabaya akan lebih memilih berobat di dalam negeri.

“Kalau kita bisa menyaingi kualitas layanan Malaysia atau Singapura, maka arus rujukan ke luar negeri akan berkurang drastis,” tuturnya.

Ia pun berharap Pemerintah Kota Surabaya, khususnya Wali Kota bersama Dinas Kesehatan, dapat mempertimbangkan perubahan regulasi ini demi mendukung pengembangan layanan non-BPJS di RSUD Soewandhie.

“Dengan pertimbangan bijak dan masukan dari para konsultan, saya yakin Wali Kota bisa mengeluarkan kebijakan baru. Karena menurut saya, RSUD Soewandhie sudah layak dinobatkan sebagai Rumah Sakit Terbaik di Kota Surabaya,” pungkasnya. (B4M)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments