LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya menggelar Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Surabaya Tahun Anggaran 2026, Selasa (7/10/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Adi Sutarwijono.
Rapat paripurna ini turut dihadiri oleh 35 anggota dewan, Sekretaris Daerah Kota Surabaya, jajaran asisten pemerintah kota, pimpinan perangkat daerah, pimpinan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), serta perwakilan media.
Dalam sambutannya, Adi Sutarwijono menegaskan bahwa penyampaian nota keuangan ini merupakan bagian dari agenda resmi DPRD, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan bersama. Ia menyatakan, rapat ini menjadi momen penting untuk mengawal perencanaan pembangunan Surabaya di tahun mendatang.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam pidatonya memaparkan arah kebijakan fiskal serta prioritas pembangunan yang akan menjadi fokus utama Pemerintah Kota Surabaya pada tahun 2026. Ia menekankan bahwa penyusunan RAPBD dilakukan dengan mengedepankan prinsip efisiensi, akuntabilitas, dan kolaborasi antar-sektor, demi mendorong kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.
“Pemerintahan yang sejahtera harus terus diperkuat agar anggaran yang disepakati bersama benar-benar mampu mengoptimalkan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” ujar Eri Cahyadi di hadapan para undangan.
Eri juga menyoroti tantangan eksternal yang mempengaruhi perekonomian daerah, seperti ketidakpastian ekonomi global, perang dagang, dan dinamika geopolitik internasional. Namun, ia tetap optimistis terhadap kemampuan Surabaya dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi melalui kekuatan gotong royong dan daya tahan masyarakatnya.
Target Pertumbuhan Ekonomi dan Fokus Pembangunan
Perekonomian Surabaya pada tahun 2024 tercatat tumbuh sebesar 5,76 persen—angka yang melampaui rata-rata pertumbuhan nasional dan provinsi. Untuk tahun 2026, Pemerintah Kota menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,8 persen. Target ini akan dicapai melalui penguatan empat sektor utama: konsumsi masyarakat, investasi dunia usaha, belanja pemerintah, serta aktivitas ekspor dan impor.
Tiga sektor utama menjadi prioritas dalam RAPBD 2026, yakni:
Pendidikan
Dialokasikan anggaran sebesar Rp2,83 triliun atau 22,49 persen dari total APBD. Dana ini digunakan untuk pembangunan sekolah baru, peningkatan kualitas guru, serta pengembangan minat dan bakat siswa.
Kesehatan
Sektor ini memperoleh porsi Rp2,46 triliun atau 19,54 persen dari total APBD. Fokus utamanya adalah peningkatan layanan promotif dan preventif, penguatan fasilitas kesehatan, serta perluasan cakupan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Infrastruktur
Menjadi sektor dengan alokasi terbesar, yakni Rp6,13 triliun. Dana tersebut difokuskan pada pembangunan dan perbaikan sistem drainase, pengendalian banjir, peningkatan konektivitas antarwilayah, serta pengembangan transportasi publik.
Tema Pembangunan: Transformasi Berkelanjutan
Wali Kota Eri Cahyadi menegaskan bahwa tema pembangunan tahun 2026 adalah “Transformasi Sosial Ekonomi Berkelanjutan melalui Penguatan Modal Manusia dan Pembangunan Infrastruktur.” Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan kota yang tangguh, inklusif, dan berdaya saing tinggi.
Melalui RAPBD 2026, Pemerintah Kota Surabaya kembali menegaskan komitmennya terhadap pembangunan yang berorientasi pada manusia dan peningkatan kesejahteraan publik. Di tengah dinamika ekonomi global, Surabaya tetap menunjukkan arah yang jelas menuju kemajuan, dengan menjadikan kolaborasi dan semangat gotong royong sebagai fondasi utama.
B4M/Lensa Parlemen