Rabu, Oktober 15, 2025
Google search engine
BerandaKOMISI - DDPRD Surabaya Menghimbau MPLS 2025 Berjalan Edukatif, Tertib, dan Bebas Bullying

DPRD Surabaya Menghimbau MPLS 2025 Berjalan Edukatif, Tertib, dan Bebas Bullying

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Kota Surabaya dipastikan berjalan tertib, edukatif, dan sesuai dengan tujuannya. Hal itu disampaikan oleh dr. Akmarawita Kadir, Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya yang membidangi pendidikan, usai melakukan kunjungan langsung ke sejumlah sekolah, Selasa (15/7).

Dalam kunjungannya ke SMP Negeri 6 Surabaya di Jalan Jawa, dr. Akmarawita menegaskan pentingnya MPLS sebagai momentum awal yang positif bagi siswa baru dalam mengenal lingkungan sekolah.

“Hari ini kami memastikan bahwa MPLS di Surabaya berjalan dengan tertib dan baik, sesuai tujuan dari kegiatan ini. Kami melihat langsung kegiatan anak-anak di beberapa sekolah seperti SMP Negeri 1, SMP Negeri 6, dan SMP GIKI 2. Selanjutnya kami juga akan meninjau MPLS di jenjang SD dan SMP lainnya,” jelasnya.

Menurut dr. Akmarawita Politisi dari Fraksi Golkar ini, berdasarkan hasil observasi dan dialog langsung dengan guru, panitia, serta para siswa baru, kegiatan MPLS tampak berlangsung menyenangkan dan penuh antusiasme.

“Alhamdulillah, dari hasil kunjungan kami, kegiatan MPLS berjalan dengan baik. Guru, panitia, dan siswa-siswa baru terlihat gembira. Program-programnya pun cukup baik dan terarah,” kata dr. Akmarawita Kadir kepada awak media, Selasa (15/7).

Ia menambahkan bahwa MPLS bukan sekadar seremonial awal tahun ajaran, melainkan harus menjadi ajang pengenalan lingkungan sekolah yang komprehensif. Hal ini mencakup pemahaman terhadap warga sekolah, sarana prasarana, program belajar, penanaman konsep diri, serta pembinaan awal budaya dan norma di lingkungan pendidikan.

Lebih lanjut, dr. Akmarawita menekankan bahwa seluruh kegiatan MPLS harus berorientasi pada penguatan nilai-nilai etika, empati, dan budaya positif, serta menjauhkan siswa dari praktik bullying dalam bentuk apapun.

“Kegiatan MPLS tidak boleh keluar dari tujuannya. Tidak boleh ada perundungan. Sebaliknya, kegiatan ini harus menguatkan norma-norma baik, pembelajaran etika, empati, serta mengenalkan budaya lokal dan nasional. Panitia harus memberikan edukasi yang jelas tentang jenis-jenis bullying dan perilaku yang tidak patut dilakukan di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Selain pengenalan fisik dan sosial terhadap sekolah, MPLS juga disarankan untuk menjadi ruang pengembangan soft skill siswa baru, seperti kemampuan komunikasi, kerja sama, kepercayaan diri, serta keterampilan sosial lainnya.

“MPLS bisa dimanfaatkan untuk membentuk dan memperkuat soft skill siswa baru. Ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam beradaptasi dan berkembang selama menjalani pendidikan di sekolah baru,” imbuhnya.

DPRD Surabaya melalui Komisi D berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung pelaksanaan MPLS di seluruh sekolah, baik negeri maupun swasta, guna memastikan bahwa seluruh kegiatan berjalan aman, edukatif, dan membentuk karakter siswa sejak dini.

(B4M/Lensa Parlemen)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments