Rabu, November 5, 2025
Google search engine
BerandaDPRD KOTA SURABAYABaktiono: Semangat Surabaya Tak Boleh Hanya Jadi Kenangan

Baktiono: Semangat Surabaya Tak Boleh Hanya Jadi Kenangan

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Momentum peringatan Hari Pahlawan 10 November menjadi pengingat bagi seluruh bangsa Indonesia, khususnya warga Kota Surabaya, tentang semangat juang arek-arek Suroboyo dalam mempertahankan kemerdekaan. Hal ini disampaikan oleh anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PDI Perjuangan, Baktiono, saat ditemui media Lensa Parlemen, Selasa (4/11).

Menurut Baktiono, peristiwa 10 November 1945 bukan hanya menjadi catatan sejarah nasional, namun juga merupakan bagian penting dari sejarah dunia.

“10 November 1945 merupakan momentum sejarah dunia, bukan hanya sejarah Kota Surabaya atau nasional saja. Karena semangat arek-arek Surabaya waktu itu luar biasa, mereka berjuang tanpa memperhitungkan nyawa, tanpa berpikir apa yang akan didapat,” ujar Baktiono.

Ia menjelaskan, pertempuran Surabaya menjadi perhatian dunia karena dalam peristiwa itu, seorang jenderal dari Kerajaan Inggris, sebagai bagian dari pasukan pemenang Perang Dunia II tewas bukan oleh senjata modern, melainkan oleh keberanian rakyat dengan senjata sederhana seperti bambu runcing.

“Itulah yang membuat Surabaya dikenal di dunia. Hingga kini pun tidak ada yang tahu pasti siapa yang membunuh Jenderal Mallaby di Jembatan Merah. Itu bukti kuatnya persatuan dan kebersamaan rakyat kita dalam mempertahankan kemerdekaan,” imbuhnya.

Politisi PDI Perjuangan itu menegaskan, semangat dan roh perjuangan para pahlawan harus terus hidup di dada generasi muda Surabaya. Ia mengajak para pemuda untuk meneladani keberanian dan persatuan para pendahulu dengan membangun kota secara kompak dan kreatif.

“Sekarang tugas kita adalah menjaga semangat itu. Jangan sampai Surabaya hanya terkenal di dunia karena sejarah masa lalu. Kita harus tunjukkan bahwa roh perjuangan itu tetap menyala dalam pembangunan kota ini,” tutur Baktiono.

Ia menambahkan, Surabaya memiliki keunikan tersendiri di mata dunia. Selain dikenal sebagai Kota Pahlawan, Surabaya juga menjadi satu-satunya kota di dunia yang memiliki kesamaan antara nama dan logonya.

“Nama Surabaya berasal dari Suro dan Boyo, ikan hiu dan buaya. Di dunia ini tidak ada kota lain yang nama dan logonya sama seperti Surabaya. Predikat sebagai Kota Pahlawan juga hanya dimiliki oleh Surabaya,” jelasnya bangga.

Menutup pernyataannya, Baktiono mengajak generasi muda untuk terus berinovasi dan menjaga semangat kekeluargaan di tengah keberagaman masyarakat Kota Surabaya.

“Kita harus menjadi anak muda yang kreatif, berdedikasi tinggi, dan bersatu dalam membangun kota ini. Surabaya adalah kota plural, dihuni berbagai suku, agama, dan budaya. Maka, semangat kekeluargaan dan rasa humanis harus menjadi dasar kita membangun masa depan,” pungkasnya.

B4M/Lensa Parlemen

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments