LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi PKS, H. Johari Mustawan, STP, MARS, melakukan kunjungan kerja ke Posyandu Keluarga (Posga) RW 7 Kelurahan Asemrowo, Kamis (3/7). Kunjungan ini menjadi bagian dari pengawasan legislatif terhadap pelayanan dasar masyarakat di tingkat kelurahan, sekaligus bentuk dukungan terhadap pelaksanaan program pemerintah berbasis partisipasi warga.
Dalam kunjungan tersebut, Johari Mustawan—yang akrab disapa Bang Jo—didampingi oleh Kepala Puskesmas Kecamatan Asemrowo, Dwiastuti Setyorini, Lurah Asemrowo Bu Yayuk, Ketua RW 7 Pak Basri, Ketua Posga Bu Zuliatus, serta tim tenaga kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
Bang Jo menyampaikan apresiasi tinggi terhadap penyelenggaraan dan kualitas layanan Posga RW 7. Ia menyebut Posga tersebut sebagai salah satu contoh terbaik dalam pengelolaan Posyandu Keluarga yang komprehensif dan humanis.
“Saya melihat secara langsung alat-alat kesehatannya sangat lengkap. Dari timbangan balita, alat ukur tinggi badan, sampai perangkat pemeriksaan untuk usia produktif dan lansia—semuanya tersedia dan dalam kondisi baik. Bahkan alat timbang balita sudah dikalibrasi dengan standar yang tepat. Ini luar biasa,” ungkapnya.
Tak hanya dari sisi peralatan, Bang Jo juga menyoroti alur pelayanan yang rapi dan menyentuh seluruh lapisan usia masyarakat. Mulai dari balita, ibu produktif, hingga lansia mendapat pemeriksaan kesehatan dalam satu jalur layanan terintegrasi.
“Tadi saya saksikan, balita diperiksa terlebih dahulu, kemudian ibunya, lalu neneknya. Semua mendapatkan perhatian yang sama dalam satu alur layanan yang efisien dan ramah,” jelas legislator dapil 5 tersebut.
Fasilitas sarana dan prasarana juga mendapat catatan positif dari politisi PKS ini. Menurutnya, balai RW yang digunakan sebagai lokasi Posga sangat memadai, memiliki ventilasi udara yang cukup serta dilengkapi kipas angin yang membuat ruangan tetap sejuk meski melayani banyak peserta.
“Layout ruangan diatur dengan sangat baik. Ventilasi cukup dan kipas angin membantu menjaga kenyamanan. Ini penting agar masyarakat merasa betah saat menunggu pelayanan,” tambah Bang Jo.
Selain layanan medis, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita dan lansia juga menjadi perhatian tersendiri. Menurutnya, PMT yang disajikan sangat komplit dan bergizi, mencerminkan perhatian yang menyeluruh terhadap pemenuhan gizi warga.
Posyandu Keluarga: Pilar Pelayanan Publik Berbasis Masyarakat
Kunjungan ini sekaligus menjadi momen edukatif bagi masyarakat tentang peran strategis Posyandu Keluarga (Posga). Berdasarkan Permendagri No. 13 Tahun 2024, Posyandu bukan hanya sekadar fasilitas pelayanan kesehatan, tetapi menjadi wadah partisipasi masyarakat dalam merencanakan, melaksanakan, hingga mengawasi pembangunan tingkat kelurahan. Penanggung jawab utama Posga adalah Kementerian Dalam Negeri melalui perangkat kecamatan dan kelurahan.
Selama ini banyak masyarakat mengira bahwa Posyandu sepenuhnya dikelola oleh Dinas Kesehatan. Padahal, menurut regulasi terbaru, aspek kesehatan hanya mencakup seperenam dari keseluruhan layanan yang harus disediakan Posyandu Keluarga.
Layanan minimal yang wajib tersedia di Posyandu Keluarga meliputi enam bidang utama: pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat, serta sosial.
Dengan demikian, Posga RW 7 Asemrowo telah menunjukkan contoh implementasi regulasi yang baik dan berorientasi pada pelayanan prima kepada warga.
“Posga seperti ini harus terus didukung. Ini adalah wajah pelayanan publik yang ideal—bersih, manusiawi, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat. Ke depan, saya akan mendorong agar RW lain di Surabaya bisa meniru pola yang dilakukan di sini,” tutup Bang Jo.
(B4M/Lensa Parlemen)
 RW 7){kind=link}