Lensa Parlemen l Surabaya – Anggota DPRD Surabaya, Aning Rahmawati dalam lakukan Penjaringan Aspirasi Masyarakat (reses} banyak menerima keluhan masyarakat terkait dengan Musrenbang.
Reses yang dilakukan di titik titik daerah pemilihan (dapil) 3. Salah satunya reses di Bulak Surabaya, daerah tersebut berkali kali mengajukan anggaran perbaikan drainase tidak ada yang cair.
(13/2/2021)
Aning Rahmawati, Wakil Ketua Komisi C mengatakan “Banjir terus terjadi dan parah, namun saluran hanya diukur berulang kali tapi tidak dikerjakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot), tidak hanya pencairan namun juga kesulitan untuk aplikasi Musrenbang”
Semestinya transparansi kapan cairnya, atau jika ditunda apakah pengajuan lagi atau tidak, semua tidak jelas. Ini terjadi tidak hanya disatu titik namun hampir di semua titik reses, katanya
Aning menyampaikan, harusnya pemerintah kota memberikan fasilitas untuk kemudahan Musrenbang ini. Apakah dengan memberikan pendamping di tingkat RW atau ditingkat kelurahan.
Sehingga masyarakat bisa memahami betul baik itu apa yg diajukan prioritasnya, imbuhnya
Cara maupun progres pelaksanaannya harus transparan, atau alternatif yang lainnya seperti aplikasi Musrenbang yang memudahkan masyarakat untuk mengaksesnya, ujarnya
Sekretaris fraksi PKS ini juga menyampaikan, Musrenbang yang sering dikeluhkan adalah fisik, terutama daerah daerah setiap ada hujan cenderung banjir. Seperti kelurahan Bulak, Rungkut kidul yang juga masalah bau pada saluran dan Mulyorejo.
Dana kelurahan yang dialokasikan di tahun 2021 harusnya mengakomodir Musrenbang tahun 2020, yang tidak bisa dicairkan ditahun tersebut,dan ini diinformasikan oleh kelurahan pada masyarakat saat musrenbangkel, jelasnya
Namun kenyataannya pemahaman ini tidak diberikan secara jelas dan merata. Hal ini berakibat pada masyarakat merasa di PHP dan apatis terhadap Musrenbang, pungkasnya