LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1446H/2025, persoalan pengelolaan parkir di Kota Surabaya kembali mencuat sebagai isu penting yang perlu perhatian serius. H. Buchori Imron, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya, mengungkapkan kekhawatirannya terkait masalah parkir yang semakin kritis, terutama di kawasan destinasi wisata yang diprediksi akan dipadati pengunjung selama musim liburan.
Dalam wawancaranya dengan media lensaparlemen.id, Jumat (21/3/2025), H. Buchori menyatakan bahwa selama liburan Idul Fitri, sejumlah tempat wisata di Surabaya akan mengalami lonjakan pengunjung. Oleh karena itu, pengelolaan parkir yang baik harus menjadi prioritas utama guna memastikan terciptanya ketertiban dan kenyamanan bagi semua pihak.
“Pada saat liburan seperti ini, tempat wisata pasti akan sangat ramai, terutama pada area parkir yang berada di tepi jalan. Namun demikian, pengaturan parkir harus tetap dilakukan di area yang sudah dikelola dengan baik dan tidak mengganggu ketertiban umum,” jelas H. Buchori.
Menurut H. Buchori, pengelolaan parkir telah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda), dan potensi peningkatan pendapatan dari sektor parkir, terutama parkir tepi jalan, harus dimanfaatkan sebaik mungkin mengingat banyaknya pengunjung yang datang.
Namun demikian, H. Buchori juga menyoroti masalah parkir liar yang kerap terjadi, seperti yang sering dijumpai di Kebun Binatang Surabaya. “Jangan sampai masalah parkir liar yang pernah terjadi di Kebun Binatang Surabaya terulang lagi. Meskipun Walikota telah mengambil langkah untuk menanggulangi hal ini dengan melibatkan petugas, masalah ini tetap harus menjadi perhatian serius,” tegasnya.
Lebih lanjut, H. Buchori mengungkapkan kekhawatirannya mengenai pencapaian pendapatan sektor parkir yang jauh dari target yang diharapkan. “Kami dulu menargetkan pendapatan parkir mencapai Rp60 miliar, namun kenyataannya yang tercapai hanya sekitar Rp26 miliar. Ini harus segera diperbaiki,” ujarnya.
Penurunan pendapatan parkir yang signifikan ini tidak boleh terulang, apalagi menjelang liburan Idul Fitri yang diperkirakan akan semakin ramai. Oleh karena itu, H. Buchori berharap agar target pendapatan parkir yang telah ditetapkan dapat tercapai pada tahun-tahun mendatang.
“Harapannya, target yang sudah ditetapkan bisa tercapai. Tahun lalu, targetnya Rp60 miliar, tetapi yang tercapai hanya Rp26 miliar. Itu jelas tidak sesuai dengan harapan,” tambahnya.
Dalam upaya meningkatkan pendapatan parkir, H. Buchori mengimbau Dinas Perhubungan (Dishub) Pemerintah Kota Surabaya untuk lebih proaktif dalam melakukan kajian ulang terhadap tarif parkir yang sudah lama tidak mengalami penyesuaian.
“Jika memang perlu ada penyesuaian tarif, harus dilakukan kajian terlebih dahulu dan diberitahukan kepada masyarakat agar tidak terjadi keributan. Jangan sampai masalah tarif parkir menjadi polemik,” tuturnya.
H. Buchori juga mengingatkan Dishub Pemkot Surabaya untuk tidak ragu dalam menegakkan aturan yang ada, meskipun mungkin ada tekanan dari berbagai pihak, termasuk LSM. “Dishub harus menjalankan aturan sesuai ketentuan yang ada. Mereka boleh berkolaborasi dengan LSM, tetapi jangan sampai terkesan takut kepada mereka, sehingga pendapatan parkir malah menurun,” ujarnya.
Dengan persiapan yang matang, H. Buchori berharap pengelolaan parkir menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H dapat berjalan dengan lancar, efisien, dan memberikan kenyamanan bagi wisatawan, baik dari dalam maupun luar kota Surabaya.
“Hal ini tidak hanya akan memberikan kenyamanan bagi wisatawan, tetapi juga berpotensi meningkatkan pendapatan daerah melalui pengelolaan parkir yang lebih tertib dan terstruktur,” pungkas H. Buchori Imron, politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (B4M)
