Reses Aning Rahmawati, ST : Warga Pertanyakan Asset Pemkos Yang Mangkrak

Bagikan

 

Lensa Parlemen l Surabaya – Wakil ketua komisi C, Aning Rahmawati melakukan jaring Aspirasi Masyarakat (reses) total enam titik mulai tanggal 30 April sampai dengan 7 Mei 2021, bersama warga Daerah Pilihannya (Dapil).

Saat Aning melakukan reses Di empat titik banyak pengaduan dan harapan dari warga yang disampaikan kepada Aning Rahmawati Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Diantaranya saat reses di kelurahan Margorejo kecamatan Wonocolo.
Warga resah dengan adanya keberadaan asset Pemerintah Kota Surabaya (Pemkos) berupa puskesmas pembantu yang mangkrak.

Warga menyampaikan, ” Puskesmas tersebut sudah lama jadi, sudah ditinjau pimpinan DPRD, sering dilihat cipta karya, namun sampai sekarang masih mangkrak dan belum difungsikan, informasi dari warga karena belum direnovasi ulang oleh cipta karya,” kata aning saat ditemui media lensaparlemen.id

Saat Aning mengkonfirmasi ke cipta karya masalah yang disampaikan warga, terkonfirmasi penggunaan oleh dinkes belum difungsikan.

“Masalah yang sama juga terjadi di medokan Ayu Rungkut Surabaya, Aset pemkot yang mangkrak dipertanyakan warga. Menurut warga asset pemkos sudah lama dibangun dan renovasi beberapa kali, namun belum difungsikan,” ujar Aning.

Warga meminta kepada Aning sebagai wakil rakyat melalui reses ini, agar aset pemkos tersebut bisa dimanfaatkan oleh warga.

“Menurut info masyarakat sekitar, warga sudah mengajukan permohonan pada kelurahan untuk memanfaatkan, namun belum ada konfirmasi sampai beberapa tahun,” ungkapnya

Wakil ketua komisi C dan juga sebagai sekretaris Fraksi PKS, Aning menjelaskan, ” Dalam perda pengelolaan barang milik daerah sudah jelas sekali, bahwa asset pemkos harus betul betul digunakan untuk kesejahteraan rakyat. Dari sisi prosedur juga sudah jelas, seharusnya pemerintah kota Surabaya memberikan kemudahan pada masyarakat agar bisa memanfaatkan asset tersebut.”

“Memang banyak aset pemkos yang belum difungsikan dengan baik. Aset tersebut berupa tanah, bangunan Gedung, tambak maupun pasar yang mangkrak atau sepi juga ada,” pungkasnya.

Dalam kondisi pandemi yang sangat memprihatinkan ini harusnya pemkos mulai memetakan dan melihat kembali data pengajuaan pemanfaatan asset oleh warga, serta diberi kemudahan dan kecepatan waktu agar asset tersebut bisa bermanfaat bagi warga.

Peta asset ini juga bisa dilihat potensi yang sangat memungkinkan untuk bisa digunakan warga. (B4M)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *