Rabu, Oktober 15, 2025
Google search engine
BerandaKOMISI - DMPLS Surabaya Dikawal DPRD: Anak Bahagia, Orang Tua Tenang!

MPLS Surabaya Dikawal DPRD: Anak Bahagia, Orang Tua Tenang!

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran baru di Kota Surabaya dimulai pada Senin, 14 Juli 2025, dan akan berlangsung selama lima hari. Kegiatan ini bertujuan memperkenalkan lingkungan sekolah kepada peserta didik baru melalui pendekatan yang edukatif, menyenangkan, serta ramah anak.

Sebagai wujud komitmen terhadap pendidikan yang berkualitas dan inklusif, Komisi D DPRD Kota Surabaya melakukan peninjauan langsung ke sejumlah SMP di hari kedua MPLS, Selasa, 15 Juli 2025. Sekolah yang dikunjungi antara lain SMP Negeri 1 Surabaya, SMP Negeri 6 Surabaya, dan SMP GIKI 2 Surabaya.

Anggota Komisi D dari Fraksi PKS, Johari Mustawan, STP, MARS, yang akrab disapa Bang Jo, menyampaikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan MPLS yang dinilainya tertib, positif, dan membangun karakter siswa baru.

“Alhamdulillah, tidak ada aktivitas perploncoan dan perundungan di sekolah yang kami kunjungi. Ini sesuai dengan harapan kita semua,” ujar Bang Jo kepada awak media.

Menurutnya, suasana MPLS sangat kondusif dan menggembirakan. Para siswa baru terlihat antusias dan bahagia mengikuti rangkaian kegiatan yang telah dirancang oleh pihak sekolah secara interaktif.

“Kegiatan berjalan lancar, anak-anak menyambut dengan senang dan riang gembira,” tambahnya.

Bang Jo mengapresiasi peran aktif kakak kelas yang diberdayakan sebagai fasilitator MPLS. Hal ini dinilai mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab, solidaritas, dan kepemimpinan di kalangan siswa senior.

“Sekolah memfasilitasi siswa untuk terlibat langsung, kepanitiaan di-handle oleh kakak-kakak kelas yang menjadi fasilitator langsung bagi adik-adik kelasnya,” jelasnya.

Tak hanya menyoroti aspek akademik, pembinaan spiritual juga menjadi fokus perhatian dalam kunjungan ini. Di SMP Negeri 6 Surabaya, misalnya, siswa Muslim diberikan waktu khusus untuk menjalankan ibadah salat, sementara siswa non-Muslim juga difasilitasi untuk beribadah sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.

“Pembinaan spiritual adalah salah satu upaya membentuk akhlak dan kepribadian yang saleh melalui pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” terang Bang Jo.

Bang Jo juga menegaskan pentingnya menjadikan MPLS sebagai momentum awal membentuk semangat belajar dan ikatan emosional siswa dengan sekolah.

“MPLS ini bukan hanya sekadar rutinitas tahunan, namun harus benar-benar menjadi jembatan awal untuk menumbuhkan semangat belajar dan rasa memiliki terhadap sekolah,” pungkasnya.

(B4M/Lensa Parlemen)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments