Kamis, Oktober 9, 2025
Google search engine
BerandaKOMISI - DHari Batik Nasional, dr. Zuhrotul Mar’ah Ajak Generasi Muda Surabaya Bangga Kenakan...

Hari Batik Nasional, dr. Zuhrotul Mar’ah Ajak Generasi Muda Surabaya Bangga Kenakan Batik

Bagikan

LENSA PARLEMEN – SURABAYA
Memperingati Hari Batik Nasional yang jatuh pada 2 Oktober, Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), dr. Zuhrotul Mar’ah, mengajak masyarakat, khususnya generasi muda, untuk lebih mencintai dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa yang telah diakui dunia.

Menurut dr. Zuhrotul, batik bukan sekadar kain bermotif, tetapi merupakan simbol identitas bangsa yang sarat nilai filosofis, sejarah, dan kearifan lokal.

“Hari Batik Nasional bukan hanya momentum untuk mengenakan batik, tetapi juga refleksi bahwa kita memiliki warisan budaya yang sangat berharga. Saya mengajak seluruh warga Surabaya, terutama generasi muda, untuk bangga memakai batik dalam keseharian, bukan hanya di acara seremonial,” ujar dr. Zuhrotul saat ditemui LensaParlemen.id di Gedung DPRD Kota Surabaya, Kamis (2/10).

Lebih lanjut, politisi perempuan yang juga duduk di Komisi D DPRD Surabaya—yang membidangi pendidikan dan kesejahteraan rakyat—menyoroti pentingnya peran pemerintah dan institusi pendidikan dalam menginternalisasi kecintaan terhadap batik sejak usia dini. Ia mendorong agar edukasi mengenai batik masuk dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.

“Kita perlu menciptakan ruang-ruang kreatif bagi generasi muda. Mereka tidak hanya diajak memakai batik, tetapi juga diberi pemahaman tentang proses pembuatannya, makna filosofis di balik motifnya, serta potensi ekonomi dari industri batik itu sendiri. Ini bisa menjadi kekuatan ekonomi lokal jika dikelola dengan serius,” terangnya.

Terkait peringatan Hari Batik Nasional di tingkat daerah, dr. Zuhrotul menilai Pemerintah Kota Surabaya perlu menghadirkan gebrakan yang lebih konkret. Ia menyarankan agar momentum ini dirayakan secara sederhana namun tetap semarak, dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar, pelaku UMKM, komunitas seni, hingga pegiat budaya.

“Saya mendorong Pemkot Surabaya untuk menggelar rangkaian kegiatan seperti parade busana batik, pameran UMKM batik lokal, hingga workshop membatik yang melibatkan pelajar, komunitas seni, dan pelaku industri kreatif. Selain itu, imbauan kepada seluruh ASN dan pelajar untuk mengenakan batik selama satu pekan penuh juga menjadi bentuk nyata penghargaan terhadap budaya nasional,” ujar legislator PAN tersebut.

Sebagai informasi, pada 2 Oktober 2009, batik resmi diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda Milik Indonesia. Sejak saat itu, pemerintah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional untuk memperkuat identitas nasional sekaligus mendukung pelestarian budaya lokal.

dr. Zuhrotul Mar’ah berharap, semangat mencintai batik tidak berhenti pada seremoni tahunan, tetapi benar-benar menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban yang modern, kreatif, namun tetap berakar kuat pada nilai-nilai budaya bangsa.

B4M/Lensa Parlemen

RELATED ARTICLES
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img
- Advertisment -spot_img

Most Popular

Recent Comments