Lensa Parlemen l Surabaya – Januari 2023 Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya, ada penyelarasan tarif baru.
Perusahaan pelat merah itu telah mengklasifikasikan berapa pelanggan yang masuk ke dalam kategori masyarakat miskin dan perlu disubsidi. Jumlahnya mencapai 48 Ribu kepala keluarga.
Arief Wisnu, Direktur PDAM Surya Sembada mengatakan, “Bahwa PDAM membuat klasifikasi pelanggan. Klasifikasi tersebut sesuai indikator yang disampaikan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.”
“Penerima subsidi yang dimaksudkan antara lain, rumah pelanggan seluas 45 meter persegi, dengan listrik sampai 900 Watt, dan lebar jalannya 3 meter. Penggunaan air 0-20 meter kubik tidak dipungut biaya atau gratis. Kemudian, penggunaan air 20-30 meter kubik ikut tarif lama Rp 600,” katanya, saat ditemui media lensaparlemen.id dikantor PDAM Jl. Mayjend. Prof. Dr.Moestopo No.2 Surabaya, Selasa, (13/12/2022).
Saat ini, jumlah pelanggan PDAM lebih kurang 608 ribu kepala keluarga. Menurut Arif, penerapan skema tarif baru tergolong matang. Bahkan sudah siap ditetapkan perwali. PDAM mengusulkan kepada pemkot penyesuaian tarif baru bisa berlaku pada 1 Januari 2023.
“Tinggal menunggu Pak Wali saja,” ungkapnya.
Masih Arif, Yang jelas kenaikan tarif tersebut bagian dari mandat Permendagri No 21 Tahun 2020. Arif menegaskan bahwa tujuan utama dari kenaikan tarif bukan untuk mencari keuntungan semata. Tapi, lebih ke penyesuaian tarif yang berkeadilan. Nantinya tidak ada pelanggan yang salah sasaran subsidi. Sehingga, muncul fenomena subsidi tidak tepat sasaran.
Arif meyakini peningkatan tarif bisa menggenjot performa pelayanan. Misal, on call 24 jam hingga tekanan air juga tak lesu sehingga semua wilayah teraliri air.
“Kalau bisa selamanya dimulai dari sekarang,” tambahnya.
Berbicara terkait inovasi produk, Arif mengaku bahwa pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi pengembangan bisnis PDAM (diversifikasi produk). Salah satunya melebarkan wilayah operasional di luar Surabaya, wilayah tetangga seperti Sidoarjo.
Dia mengklaim, PDAM Surya Sembada telah berkomunikasi intens dengan PDAM di Sidoarjo. Sebelum mengepakkan sayap hingga ke wilayah lain, dia memastikan bahwa untuk kebutuhan pelanggan Surabaya harus tercukupi secara optimal terlebih dahulu.
Kemudian, masih kata Arif, PDAM juga berencana melangkahkan kaki ke bisnis air minum dalam kemasan. Kajian telah dikantongi. Peralatan dan teknologi diklaim adalah hal kecil bagi PDAM Surya Sembada.
“Kalau Air Minum Dalam Keemasan (AMDK), kami optimistis bisa ke sana. Kami kebut pelayanan air ke masyarakat dulu,” jelasnya.
Terpisah, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya Anas Karno menuturkan, tahun depan, menjadi tahun pembuktian bagi seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk PDAM Surya Sembada. Bagaimana performa perusahaan di tahun depan (red.2023).
“Saya pikir setiap BUMD pada tahun depan punya strategi masing-masing. Saya mendorong PDAM ini bisa mengeskalasi kinerjanya kembali yang lebih optimal,” pungkasnya.(B4M)