LENSA PARLEMEN – SURABAYA,
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menargetkan sekitar 1100 aset idle (aset tidur) untuk segera dilakukan sertifikasi di tahun 2024. Rencananya, aset idle tersebut akan digunakan sebagai tempat destinasi wisata baru hingga Padat Karya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, ada banyak aset milik pemkot yang selama ini tidak terpakai, sehingga tidak berdampak baik untuk kesejahteraan warga Kota Surabaya. Ia mencontohkan, ada beberapa aset idle milik pemkot yang saat ini sedang dilakukan proses pembangunan. Diantaranya, ada di Jambangan, yang saat ini digunakan sebagai wisata Kolam Renang dan Bozem, kemudian di Nambangan juga akan dijadikan sarana Wisata Rakyat, serta lahan di kawasan Sememi dan Made yang juga akan dijadikan sarana Wisata Rakyat.
“Jadi kita tata lagi lah, banyaqqak tempat. Karena kan semuanya ini adalah aset pemerintah yang selama ini tidak terpakai, aset pemerintah yang terbengkalai ini lah yang saya manfaatkan kembali untuk masyarakat,” kata Wali Kota Eri, Senin (3/6/2024).
Dengan adanya sarana wisata itu, maka masyarakat yang ada di wilayah Surabaya Selatan, Timur, Barat, dan Utara, tidak perlu jauh-jauh untuk datang ke tempat wisata di wilayah lainnya. Setelah semua sarana wisata itu diwujudkan, maka perputaran roda perekonomian di masing-masing wilayah tersebut akan semakin baik ke depannya.
“Kalau tempat itu sudah menjadi seperti ini (sarana wisata) nanti orang-orang, UMKM itu bisa banyak yang berjualan di sini. Jadi menggerakkan lagi ekonominya,” ujarnya.
Wali kota Surabaya yang akrab disapa Cak Eri Cahyadi itu menerangkan, dalam waktu dekat pemkot juga sedang menggarap wisata Kota Lama. Selain itu, juga ada aset milik pemkot lain yang digunakan sebagai tempat Padat Karya, Gedung Serba Guna, dan lapangan bulu tangkis. Letak aset tersebut berada di kawasan Klakahrejo, Kecamatan Benowo. “Insyaallah, semoga di Juni 2024 juga sudah bisa selesai semuanya. Kemarin kita sudah mengecek di sana juga,” terangnya.
Di samping itu, Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya Wiwiek Widayati sebelumnya mengatakan, Pemkot Surabaya menargetkan kurang lebih ada 1100 aset yang segera dilakukan proses sertifikasi di tahun 2024. Ia menjelaskan, sertifikasi aset tersebut, saat ini sedang dalam proses pengecekan tahap awal, mulai dari administrasi hingga yuridisnya.
“Artinya begini, 1100 itu masih kita usahakan ya, jadi di situ kan memang proses sertifikasi harus clear and clear. Jadi kita nanti masih dalam proses tahap awal, kita lihat apakah secara administrasi, yuridis, dan dokumennya itu clear, baru kita lakukan proses selanjutnya,” pungkasnya. (B4M)