Arsip Kategori: PENDIDKAN & KESEHATAN

RSUD Dr. Soewandhie Ubah Skema Antrean Pasien Untuk BPJS Kesehatan

Lensa Parlemen I SURABAYA
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus berupaya meningkatkan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat, mulai dari pelayanan pendidikan, perizinan, hingga pengurusan administrasi kependudukan (Adminduk). Peningkatan pelayanan itu, untuk mewujudkan Surabaya Hebat (Humanis, Efektif dan Efisien, Berakhlak, Akuntabel, dan Transparan).

Dalam mewujudkan Surabaya Hebat, Pemkot Surabaya turut meningkatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit (RS) hingga Puskesmas. Salah satunya, yakni peningkatan pelayanan antrean untuk pasien di RSUD dr. Soewandhie.

Direktur Utama RSUD dr. Soewandhie, dr Billy Daniel Messakh mengatakan, antrean pasien di RSUD dr. Soewandhie akan diatur ulang. Pengaturan ulang antrean pasien ini, bertujuan untuk mencegah terjadinya penumpukan pasien yang mendaftar menggunakan BPJS Kesehatan.

“Jadi ada perubahan pendaftaran pasien BPJS Kesehatan yang menggunakan fingerprint. Fingerprint ini, berfungsi untuk mendeteksi identitas diri pasien,” kata Billy, Senin (27/11/2023).

Billy menjelaskan, perubahan skema antrean ini adalah bagian dari evaluasi RSUD dr. Soewandhie untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat, terutama bagi pasien yang mendaftar menggunakan layanan BPJS Kesehatan. Setelah dilakukan survey, dia menyampaikan, ada temuan di lapangan. Beberapa pasien yang datang tidak sesuai dengan nomor urut antrean, sehingga menyebabkan penumpukan di RSUD dr. Soewandhie.

“Nah, kita sudah pelajari hari ini, ternyata ada banyak pasien yang nomornya (antrean) besar datangnya di pagi hari, harusnya kan datang itu sesuai dengan nomor antrean, sesuai yang tertera di kartu pendaftarannya,” ujar Billy.

Billy menegaskan, mulai Selasa (28/11/2023) pagi, jika masih ada pasien yang datang tidak sesuai dengan jadwal antrean, maka tidak akan diperbolehkan untuk masuk dan tidak dilayani terlebih dahulu. Mulai sore ini, lanjut dia, RSUD dr. Soewandhie sedang menyiapkan ruang tunggu khusus bagi pasien BPJS Kesehatan.

“Tempatnya di luar, hari ini kita siapkan. Nah, setelah dia (pasien) mendaftar lewat satu pintu, maka boleh masuk. Mengapa perlu finger? Karena untuk memudahkan pendataan antara rumah sakit dengan BPJS Kesehatan,” tegasnya.

Dia melanjutkan, bagi pasien BPJS Kesehatan yang belum pernah mendaftar di RSUD dr. Soewandhie, akan diminta mendaftar terlebih dahulu di tempat pendaftaran pasien BPJS. “Kita akan atur sedemikian rupa, dan juga akan kita bantu daftarkan,” jelasnya.

Dirinya mengungkapkan, pendaftaran antrean BPJS Kesehatan menggunakan fingerprint tidak hanya mempermudah pendaftaran pasien saja, akan tetapi juga untuk mengantisipasi adanya penyalahgunaan kartu BPJS Kesehatan. Dari hasil temuan di lapangan, dia mengungkapkan, BPJS Kesehatan menemukan ada beberapa pasien yang menggunakan kartu BPJS pasien lain untuk berobat.

“Hasil evaluasinya BPJS ada sekian persen, saya tidak tahu pastinya berapa. Ada yang menggunakan kartu BPJS yang bukan miliknya untuk berobat. Nah, dengan fingerprint ini akan teratasi,” ungkapnya.

Apabila ada pasien yang berobat menggunakan kartu BPJS orang lain untuk berobat, maka pasien tersebut tidak akan bisa dilayani. “Karena ini (pendaftaran fingerprint) regulasi dari BPJS untuk kita. Selain itu untuk mengidentifikasi pasien BPJS atau tidak,” terangnya.

Dia menambahkan, RSUD dr. Soewandhie juga memiliki sistem yang sama seperti BPJS Kesehatan. Apabila ada pasien rujukan dari Puskesmas, maka data diri pasien tersebut secara otomatis terdaftar, terintegrasi melalui sistem data pasien di RSUD dr. Soewandhie.

“Puskesmas akan membuatkan surat rujukan elektronik, sehingga dia (pasien) sudah nggak bawa kertas, itu sudah ada di layar monitor yang tertera nama-nama pasien. Nah, ketika pasien datang di hari itu, dengan fingerprint ini maka bisa segera dilayani,” pungkasnya. (B4M)

Labkesda Surabaya buka Layanan Laboratorium Klinik dan Kesehatan Lingkungan Serta Layanan Home Care

 

Lensa Parlemen l SURABAYA,
UPTD Laboratorium Daerah (Labkesda) Kota Surabaya tak hanya menyediakan pelayanan pemeriksaan spesimen di Laboratorium Klinik, tetapi juga menyediakan pelayanan Laboratorium Kesehatan Lingkungan. Tarif di UPTD Labkesda Surabaya pun sangat terjangkau dengan hasil pemeriksaan dapat diperoleh di hari yang sama.

Berlokasi di Jalan Gayungsari Barat No. 124-A Kota Surabaya, UPTD Labkesda Surabaya membuka pelayanan setiap Senin hingga Sabtu mulai pukul 07.00 – 21.00 WIB. Serta dapat dikunjungi oleh masyarakat dengan membawa identitas diri, maupun membawa surat permintaan pemeriksaan.

Tak hanya itu saja, apabila pasien memiliki keterbatasan, UPTD Labkesda Surabaya juga menyediakan layanan Home Care, yakni, memberikan layanan kesehatan dengan mendatangkan tenaga medis ke rumah pasien. Pembayaran pemeriksaan pun dapat dilakukan secara non tunai atau cashless.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan bahwa biaya pemeriksaan di UPTD Labkesda Surabaya berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2010 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Surabaya. UPTD Labkesda Surabaya dapat melakukan pemeriksaan spesimen dari manusia berupa darah, urine, sputum, dan cairan tubuh lainnya baik melalui swab atau metode lainnya.

“Selain itu, Labkesda mampu melakukan pemeriksaan sampel untuk mendukung kesehatan lingkungan berupa, sampel air, makanan, minuman, udara ruang, dan limbah,” kata Nanik, Selasa (26/9/2023).

Nanik lantas menjelaskan, Laboratorium Klinik UPTD Labkesda Surabaya menyediakan layanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi klinik, dan bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit dan penyembuhan penyakit

Jenis pelayanan yang tersedia Laboratorium Klinik, di antaranya Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi Klinik, Parasitologi Klinik, Imunologi Klinik, Patologi Klinik, Bakteriologi, Parasitologi, Narkoba dan Toksikologi, Urinalisa, Pemeriksaan Biomolekuler (PCR), Crosschecker sediaan TBC, hingga ECG (rekam jantung).

“Kami juga memiliki fasilitas penunjang berupa laboratorium Biosafety Level 2 (BSL-2), serta alat Kesehatan yang sesuai, seperti Photometer Automatic, Centrifuge, Hematology Analyzer, Urine Analyzer, PCR, dan TCM. Dengan demikian kami berharap masyarakat bisa memperhatikan kesehatannya masing-masing, salah satunya adalah rutin melakukan Medical Check Up karena Labkesda siap memberikan pelayanan prima dengan harga yang terjangkau,” jelasnya.

Sedangkan Laboratorium Kesehatan Lingkungan menyediakan pemeriksaan di bidang mikrobiologi, fisika, kimia, dan bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan. Terutama dalam upaya pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan masyarakat.

Jenis pengujian Laboratorium Kesehatan Masyarakat adalah Kimia Air, Kimia Makanan dan Minuman, Kimia Limbah, Mikrobiologi Air Dan Limbah, Mikrobiologi Makanan dan Minuman, Usap Alat, dan Udara Ruang.

“Selama ini Labkesda Surabaya melakukan kontrol kualitas air se-Surabaya, kontrol kualitas limbah di Kimia Limbah. Kita juga melakukan pemeriksaan Mikrobiologi Pangan dan Medis untuk rectal swab,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala UPTD Labkesda Surabaya, Umi Widayati menyampaikan bahwa UPTD Labkesda Surabaya juga menyediakan beragam paket layanan laboratorium klinik yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Seperti paket Medical Check Up, Calon Pengantin (Catin), Ibu Hamil (Bumil), dan  Medical Check Up Internship untuk kepentingan persyaratan internship pendidikan dokter. Serta, paket Kimia Lengkap, selain per parameter juga menyediakan paket Pemeriksaan Kualitas Air.

“Sarana dan prasarana yang ada di Labkesda ini sudah sesuai standar Kemenkes, bahkan ada beberapa pemeriksaan yang sudah melampaui standar itu. Karenanya, masyarakat tidak perlu khawatir, silahkan datang ke Labkesda karena kami siap melayani dari sisi pemeriksaan medis maupun lingkungan dengan standar yang sudah terjamin dan tidak kalah dengan laboratorium swasta,” pungkasnya. (B4M)

RSUD dr M Soewandhie Live Surgery Bedah Tulang, Tunjukan Teknik Operasi Modern dan Canggih

 

Lensa Parlemen l SURABAYA,            RSUD dr M Soewandhie Kota Surabaya menampilkan teknik operasi dengan menggunakan teknologi canggih dan modern sebagai bagian dari layanan kesehatan untuk meminimalisir resiko. Seperti yang digelar hari ini, RSUD dr M Soewandhie menggelar live surgery atau menampilkan jalannya tindakan operasi secara langsung. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian 11th Annual Meeting of IOSSMA 2023 dengan tema Sport Medicine and Arthroscopy Practice: Comprehensive Approach, Sabtu (23/9/2023).

Direktur Utama RSUD dr M Soewandhie Kota Surabaya, dr Billy Daniel Messakh

Direktur Utama RSUD dr M Soewandhie Kota Surabaya, dr Billy Daniel Messakh menyampaikan bahwa kegiatan 11th Annual Meeting of IOSSMA 2023 adalah agenda tahunan bagi para dokter Ortopedi (bedah tulang) khusus pada bidang cedera olahraga. Mereka berkumpul dan mengadakan sebuah seminar berskala internasional.

Selanjutnya, kegiatan yang berlangsung di Kota Pahlawan itu akan menampilkan tindakan operasi bedah Ortopedi yang diakibatkan cedera akut, kronis, dan trauma. RSUD dr M Soewandhie pun terpilih untuk menampilkan pembaharuan teknik operasi, khususnya pada bidang cedera olahraga.

seminar tahunan yang diadakan oleh para dokter Ortopedi atau dokter bedah tulang yang berkecimpung pada persoalan cedera olahraga. Para tamu atau dokter yang datang dari luar Indonesia diundang untuk saling bertukar dan memperbaharui ilmu pengetahun pada bidang cedera olahraga.

“Selain memiliki ruang operasi yang sesuai, serta sarana dan prasarana yang memadai, RSUD dr M Soewandhie juga memiliki alat-alat yang bisa melaksanakan operasi semacam ini, namanya alat Artroskopi. Yaitu operasi yang menggunakan kamera seperti Endoskopi (pemeriksaan organ tubuh bagian dalam tanpa pembedahan besar) tapi melihat ke dalam persendian, seperti sendi bahu dan lutut,” kata dr Chandra sebagai dokter penanggung jawab asal RSUD dr M Soewandhie.

Ia menjelaskan, persiapan pelaksanaan live surgery itu juga dibantu oleh tenaga medis dan non medis di RSUD dr M Soewandhie sehingga acara ini bisa digelar dan disiarkan secara langsung sebagai sarana untuk mendidik dokter Ortopedi sebagai peserta di 11th Annual Meeting of IOSSMA 2023.

Apalagi, saat ini banyak pasien yang datang ke RSUD dr M Soewandhie yang mengalami cedera olahraga. Salah satunya hari ini, ia bersama tim ia melakukan tindakan operasi memperbaiki ACL atau pembedahan untuk mengangkat ligamen yang robek dari lutut dan menggantinya dengan jaringan baru.

“RSUD dr M Soewandhie sudah banyak kedatangan pasien semacam itu dan harapan ke depan bisa menjadi rujukan untuk cedera olahraga. Kalau untuk tindakan operasi berkisar antara 1-2 jam karena didukung peralatan yang canggih dan tenaga medis yang cekatan. Jadi operasi semacam ini bisa dilakukan secara cepat,” jelasnya.

Teknik operasi yang digunakan pun juga semakin modern dengan menggunakan sayatan atau luka operasi yang ukurannya semakin mengecil. Yakni, menggunakan kamera, selanjutnya memasukkannya ke dalam persendian untuk dilakukan segala tindakan di dalam sendinya.

“Kalau dulu, sendi di bahu harus disayat lebar untuk dilihat dalamnya. Sekarang tidak, sayatannya maksimal 1 cm cukup hanya luka kecil dan kameranya yang masuk, kita lihat dari monitor dan semua dikerjakan dari dalam sehingga lukanya sedikit dan penyembuhannya juga lebih cepat,” ujar dia.

Karenanya, ia menegaskan bahwa RSUD dr M Soewandhie memiliki peralatan medis yang canggih dan terus-menerus diperharaui. Dengan demikian, teknik operasi yang semakin modern akan membuat jalannya operasi semakin cepat, serta luka sayatan yang kecil dengan hasil yang baik.

“Jadi tidak perlu khawatir, kalau dulu luka operasinya besar, sekarang hampir semua bisa menggunakan teknik operasi yang semakin modern,” tandasnya. (B4M)

Pemkot Surabaya Terapkan Kebijakan Terintegrasi Berbasis Wilayah, Tekan Kasus TBC

Lensa Parlemen l SURABAYA,

Upaya mempercepat pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis (TBC) di Kota Pahlawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan Surat Edaran (SE) terbaru tentang Percepatan Penanggulangan  Kasus TBC Berbasis Wilayah, yang disebar kepada seluruh jajaran pemkot beserta instansi dan lembaga di Kota Surabaya.

Melalui Surat Edaran bernomor 400.7.8.1 /20186/436.7.2/2023 itu, Wali Kota Eri meminta upaya percepatan pencegahan dan pengendalian penyakit Tuberkulosis di Kota Surabaya harus dilakukan dengan terintegrasi berbasis wilayah. Bahkan, ia juga menyampaikan langkah-langkah yang harus dilakukan di lingkungan masyarakat.

Salah satu langkah-langkahnya adalah harus ada penyebarluasan informasi yang benar mengenai TBC kepada masyarakat secara masif melalui saluran komunikasi public. Ini penting sebagai upaya perubahan perilaku masyarakat dalam pencegahan dan pengobatan TBC melalui pelibatan tokoh masyarakat, tokoh agama, Satuan Tugas TBC Kecamatan dan influencer media sosial.

“Kita juga harus mendorong peningkatan   kesadaran   dan kewaspadaan   masyarakat   melalui
penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara masif dan berkelanjutan serta mengevaluasi pelaksanaan PHBS dan Germas di masing – masing wilayah,” kata Wali Kota Eri dalam Surat Edarannya tertanggal 18 September 2023.

Selain itu, ia juga meminta penemuan pasien TBC dilakukan secara pasif intensif di fasilitas pelayanan kesehatan melalui kegiatan kolaborasi berupa kegiatan pemeriksaan TBC pada penderita HIV, pemeriksaan TBC pada penderita DM (Diabetes Melitus), dan pemeriksaan TBC pada Balita stunting, pra-stunting dan gizi buruk melalui Posyandu Balita.

Bahkan, ia meminta Klinik dan Dokter Praktik Mandiri (DPM) untuk melakukan Memorandum of Understanding (MOU) dan melakukan penjaringan serta penemuan kasus TBC sampai dengan selesai.

“Penemuan pasien TBC secara aktif dan/atau masif berbasis keluarga dan masyarakat, didukung oleh peran kader dari Posyandu, Satuan Tugas TBC, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
Kegiatan ini dapat berupa investigasi kontak minimal 8 orang bagi yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien TBC, penemuan di tempat khusus seperti tempat kerja, sekolah, asrama, rumah susun, pondok pesantren, panti asuhan dan panti jompo, dan penemuan TBC pada populasi berisiko, dan tempat penampungan pengungsi dan daerah padat kumuh,” tegasnya.

Di samping itu, ia juga mendorong peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat melalui penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara masif dan berkelanjutan serta mengevaluasi pelaksanaan PHBS dan Germas di masing – masing wilayah.

Selanjutnya, diperlukan juga pengendalian faktor risiko dengan cara melakukan pemantauan intensif dan pengendalian faktor risiko bagi pasien TBC dan lingkungan sekitar, memberikan nutrisi tambahan untuk pasien TBC dan keluarga pasien terdampak kurang mampu yang rentan tertular TBC, melakukan intervensi perubahan perilaku masyarakat dengan pemberian penyuluhan kepada semua pasien TBC, keluarga, dan masyarakat terdampak terkait pencegahan TBC secara benar.

“Lalu faktor resiko juga bisa dilakukan dengan meningkatkan kualitas rumah tempat tinggal pasien TB, perumahan, dan pemukiman melalui Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), melakukan pencegahan dan pengendalian infeksi TBC di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan ruang public, dan/atau mengajak dan mendampingi pasien TBC yang mangkir berobat untuk kembali melanjutkan pengobatan sampai dengan sembuh (tuntas),” katanya.

Selain itu, warga diminta untuk mengoptimalkan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT) bagi kelompok sasaran berisiko, mulai dari orang dengan HIV/AIDS (ODHA), kontak serumah dengan pasien paru yang terkonfirmasi bakteriologis, dan kelompok risiko lainnya dengan HIV negatif, seperti pasien immunokompremais lainnya (Pasien yang menjalani pengobatan kanker, pasien yang mendapatkan perawatan dialisis, pasien yang mendapat kortikosteroid jangka panjang, pasien yang sedang persiapan transplantasi organ, dan lain lain), serta Warga Binaan Permasyarakatan (WBP), petugas kesehatan, sekolah berasrama, barak militer, pengguna Narkoba suntik.

Wali Kota Eri juga menjelaskan bahwa dalam mejalani pengobatan, pasien TBC mempunyai akses untuk mendapatkan pendampingan dari keluarga, komunitas, dan tenaga kesehatan, dukungan psikologis, sosial, dan ekonomi yang diberikan oleh Pemerintah Daerah dan non pemerintah untuk memastikan keberlangsungan pengobatan sampai selesai, dan dukungan pekerjaan bagi pasien TBC atau keluarga dari pasien TBC yang kurang mampu, dan perlindungan terhadap stigma dan diskriminasi terkait penyakit yang diderita dengan mengajak semua masyarakat untuk tidak mendiskriminasi orang terduga TBC, pasien TBC baik dari segi pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan.

“Pengusaha dan pengurus wajib melaksanakan penanggulangan TBC di tempat kerja sebagai upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang diselenggarakan oleh unit pelayanan kesehatan kerja,” ujarnya.

Terakhir, Wali Kota Eri meminta warga untuk mengoptimalisasi Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan Koalisi Organisasi Profesi (KOPI TBC) dalam tatalaksana TBC sesuai standar.

“Kita harus meningkatkan keterlibatan praktisi dalam pelaksanaan kegiatan penanggulangan TBC ini, sehingga kita dapat meningkatkan keberhasilan pengobatan TBC tersebut,” pungkasnya.
(B4M)

Prestasi UWKS Sebagai Salah Satu Lembaga Pendidikan Unggul Di Indonesia.

Lensa Parlemen l Surabaya, 20 Mei 2023 – Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (UWKS) dengan bangga mengumumkan pencapaian baru yang luar biasa dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Menurut peringkat terbaru yang dirilis oleh Unirank, UWKS berhasil meraih peringkat 3 di antara perguruan tinggi swasta di Surabaya, peringkat 7 di Jawa Timur, dan peringkat 30 di seluruh Indonesia.

Unirank, sebuah lembaga penilaian terkemuka yang mengkhususkan diri dalam evaluasi universitas dan perguruan tinggi di seluruh dunia, telah mengakui prestasi UWKS sebagai salah satu lembaga pendidikan yang unggul di Indonesia.

Peringkat ini mencerminkan dedikasi dan komitmen UWKS untuk memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada mahasiswanya serta melibatkan diri dalam penelitian dan pengembangan yang berdampak positif bagi masyarakat

Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono Rektor Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Usai Acara Wisuda

Prof. Dr. H. Widodo Ario Kentjono Rektor UWKS, dalam sambutannya di acara Wisuda Ahli Madya (D3), Sarjana (S1) & Magister (S2), Semester Gasal Tahun Akademik 2022-2023 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya ini mengungkapkan kegembiraannya atas prestasi ini.

“Kami sangat berbangga dan bersyukur atas peringkat yang diperoleh UWKS dari Unirank. Ini merupakan bukti nyata dari upaya kolektif seluruh fakultas, staf, mahasiswa, dan seluruh komunitas UWKS yang bekerja keras untuk menjaga standar keunggulan akademik dan profesionalisme dalam semua aspek kehidupan kampus,” katanya

Hari ini UWKS memwisuda 466 Sarjana dan Magister yang unggul dan siap bekerja keras membangun Indonesia, imbuhnya.

UWKS telah lama dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mengutamakan kualitas dan integritas, serta fokus pada pengembangan kepemimpinan, kecakapan akademik, dan keterampilan yang relevan dengan dunia kerja. Dengan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan industri, UWKS bertujuan untuk mencetak lulusan yang siap menghadapi tantangan global dan berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan masyarakat.

Prestasi ini menjadi pendorong bagi UWKS untuk terus meningkatkan standar pendidikan dan pelayanan, serta melanjutkan upaya dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. UWKS berkomitmen untuk memberikan lingkungan belajar yang inklusif, inovatif, dan inspiratif bagi para mahasiswa.

Wisuda Ahli Madya D3, Sarjana (S1) dan Magister (S2) Tahun Akademik 2022-2023 UWKS

Selain itu, UWKS juga dengan senang hati mengumumkan peluncuran Program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL). Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada individu yang memiliki pengalaman kerja atau pendidikan sebelumnya yang relevan untuk memperoleh pengakuan atas pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh. Melalui RPL, calon mahasiswa dapat mempercepat proses pendidikan mereka dengan mengurangi jumlah mata kuliah yang harus mereka ambil, berdasarkan pemahaman dan kompetensi yang mereka miliki.

Program RPL UWKS adalah inisiatif yang bertujuan untuk memberikan akses yang lebih luas bagi individu yang ingin melanjutkan pendidikan mereka tanpa harus mengulang mata kuliah yang telah mereka pelajari sebelumnya. Dengan memanfaatkan RPL, UWKS berkomitmen untuk memperluas peluang pendidikan tinggi dan mendukung mobilitas sosial di Indonesia.(B4M)

Dewan Harapkan Dinkes Pemkot, Berikan Alat Prokes Posyandu

Lensa Parlemen l Surabaya – Kader Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan bagi masyarakat. Terutama penggerak pembangunan di bidang kesehatan yang secara swadaya dilibatkan oleh Puskesmas.

Posyandu di RT 18 di Musholla Baitul Muslim kembali diadakan dengan sistem tatap muka secara perdana, setelah pandemi panjang. Posyandu dihadiri dr. Hj. Zuhrotul Mar’ah – Anggota DPRD Kota Surabaya, dengan Lurah Morokrembangan Bu Siti Nurhayati SH MH beserta jajarannya, Kamis, 13/1/2022.

Zuhrotul Mar’ah menghadiri assesment kader posyandu dengan Pertemuan Tatap Muka (PTM) Se-RW 6 kelurahan Morokrembangan.

PTM tersebut sama halnya seperti PTM sekolah yang harus melakukan prokes ketat, sayangnya peralatan prokes di posyandu terbatas, ungkapnya kepada media lensa Parlemen.

Maka kami berharap Dinas Kesehatan Pemkot Surabaya, untuk bisa memberikan alat prokes, yakni termogan, masker, hands sanitiser dan alat semprot desifektan, di tiap tiap Posyandu, harapnya

” Alat tersebut merupakan kelengkapan sarana prasarana agar PTM posyandu berlangsung prokes sesuai Perwali Kota Surabaya No.67 tahun 2020 Tentang Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Rangka Pencegahan Dan Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19 Di Kota Surabaya,” jelasnya

Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, Posyandu membantu Puskesmas memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan atau sosial.

Hal itu bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, imbuhnya.

“Semasa pandemi, kader posyandu RW 6 Kelurahan Morokrembangan tetap mengontrol kesehatan masyarakat di tiap RT dengan pembatasan kerumunan dan protokol kesehatan dengan ketat. Pelayanan di posyandu dilakukan secara door to door, ” pungkasnya. (B4M)

Dispendik Surabaya Gandeng Aparat Penegak Hukum Cek Jarak Tak Wajar di PPDB

Lensa Parlemen l Surabaya, Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang SMP Negeri Kota Surabaya jalur zonasi secara resmi ditutup Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya pada Jumat (25/06/2021) malam. Sebelum hasil PPDB jalur zonasi diumumkan, Sabtu (26/06/2021) siang, dilakukan klarifikasi terhadap puluhan Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang diduga memiliki jarak tak wajar.

Proses klarifikasi itu dengan menurunkan tim survei lapangan ke alamat tempat tinggal CPDB. Selanjutnya, Dispendik Kota Surabaya mengundang orang tua atau wali murid CPDB untuk bertemu dengan Aparat Penegak Hukum (APH), dalam hal ini pihak kepolisian. Bila dalam proses klarifikasi ini ditemukan indikasi kesengajaan untuk mendekatkan titik ke sekolah, maka status penerimaan CPDB tersebut digugurkan.

Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Sekolah Menengah Dispendik Kota Surabaya Tri Aji Nugroho mengatakan, kuota jalur zonasi pada PPDB SMP Negeri minimal 50 persen dari daya tampung sekolah. Seleksi CPDB berdasarkan jarak antara sekolah dengan alamat tempat tinggal masing-masing. “Alamat CPDB dititik sendiri oleh orang tua atau wali murid CPDB saat validasi,” katanya, Sabtu (26/06/2021).

Titik validasi itu, lanjut Aji, saat pendaftaran zonasi ditarik garis lulus ke sekolah. Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan dengan mendekatkan titik alamat CPDB ke SMP negeri terdekat, maka pendaftar lain bisa melaporkan. “Ada fitur laporkan di website PPDB. Masing-masing CPDB yang mendaftar di jalur zonasi, ada kolom laporkan yang bisa diakses oleh pendaftar lain,” ujarnya.

Aji mengungkapkan, menjelang diumumkan jalur zonasi, puluhan orang tua sudah diklarifikasi oleh APH. Beberapa orang tua atau wali murid mengakui berusaha mendekatkan titik validasi ke sekolah. Dengan begitu, status penerimaan di jalur zonasi digugurkan untuk kemudian dirangking ulang sesuai dengan jumlah CPDB yang digugurkan pada pendaftaran sekolah tersebut.

“Kami buat berita acara yang disaksikan langsung oleh APH, orang tua atau wali murid, serta tim Dispendik Surabaya. Berdasar klarifikasi tersebut wali murid mengakui, maka digugurkan meski statusnya diterima di jalur zonasi,” jelasnya.

Aji menjelaskan, fitur laporkan pada PPDB zonasi hanya bisa diakses oleh CPDB yang sudah validasi dan mendapatkan PIN. Dengan begitu, ketika pelapor melaporkan CPDB lain, jelas identitas pelapornya. “Silahkan manfaatkan fitur tersebut jika memang ditemukan ada jarak tak wajar untuk alamat CPDB,” pungkasnya. (*)

Larang Perayaan Kelulusan, Wali Kota Eri Bakal Gelar Wisuda Virtual se-Kota Surabaya

Lensa Parlemen l Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) mengeluarkan Surat Edaran (SE), tentang Larangan Perayaan Kelulusan dan Pelaksanaan Wisuda. SE bernomor 421/1161/436.6.4/2021 itu, ditandatangani oleh Kepala Dispendik Supomo pada 3 Juni 2021.

Pada kesempatan itu, Kepala Dispendik Kota Surabaya Supomo mengatakan, dalam rangka kelulusan peserta didik tahun ajaran 2020-2021, ada beberapa poin yang disampaikan. Diantaranya yakni pertama, satuan pendidikan dilarang mengadakan kegiatan wisuda dan perpisahan bagi peserta didik secara tatap muka. Baik di lingkungan sekolah ataupun di tempat lain yang menghadirkan banyak orang selama masa pandemi Covid-19.

“Kedua, satuan pendidikan mengeluarkan larangan kepada peserta didik terkait perayaan kelulusan dengan mencoret-coret baju, berkonvoi, atau hal negatif lainnya dan bekerjasama dengan orang tua wali agar mengawasi serta memastikan putra/putrinya tetap di rumah masing-masing,” kata Supomo, Kamis (10/6/2021).

Selanjutnya, pada poin ketiga, Supomo menjelaskan, satuan pendidikan dapat melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian untuk memantau dan mencegah adanya perayaan kelulusan oleh peserta didik. Namun begitu, Dispendik tetap memperbolehkan pelaksanaan wisuda yang dihelat secara virtual atau daring. Tidak hanya itu, yang paling menarik, rencananya Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bakal hadir memimpin prosesi jalannya wisuda virtual tersebut.

“Ini kami lakukan sebagai bentuk solusi agar siswa tetap memiliki rasa bangga bahwa mereka telah berhasil menyelesaikan studinya, Rencana wisuda virtual level kota ini, kami laksanakan pada Selasa 22 Juni mendatang. Untuk lokasinya dari lobby Balai Kota Surabaya,” urainya.

Untuk mekanisme pelaksanaannya, mantan Kepala Dinas Sosial (Dinsos) ini pun memastikan, nantinya ada beberapa perwakilan sekolah dari SD dan SMP baik negeri maupun swasta yang ikut secara langsung di balai kota. Tentunya, dengan jumlah sesuai dengan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 yang ketat. “Jadi kurang lebih ada 30 lembaga yang mengirimkan perwakilannya terdiri dari satu pelajar beserta guru dan kepala sekolahnya. Untuk orang tuanya atau pengantar hanya dapat mengikuti melalui virtual,” jelas dia.

Dari 30 lembaga itu, Supomo mengurai sekolah yang dilibatkan selain negeri adalah sekolah swasta umum dan juga sekolah swasta di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag). Ia pun menyebut, untuk jumlah sekolahnya, disesuaikan dengan komposisi sekolah jenjang SD/SMP sederajat.

“Kami sesuaikan dengan komposisi. Untuk jumlahnya SMP yang paling banyak swasta. Maka, logikanya adalah lebih banyak yang swastanya nanti. Prinsipnya maksimal adalah 30 lembaga, dimana per lembaga adalah satu orang,” jelasnya.

Dia berharap, dengan pelaksanaan wisuda virtual berskala kota tersebut, mampu menjadikan para wisudawan memiliki semangat dan energi baru untuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi. Bahkan menurutnya, momen wisuda ini memang salah satu momen yang membanggakan bagi siswa maupun orang tua. “Karena bagaimana pun ketika peserta didik lulus menjadi sebuah catatan yang berharga untuk siswa di kehidupannya kemudian hari. Tak lupa orang tuanya pun selalu mendorong mereka untuk bersekolah dengan rajin dan baik,” pungkasnya. (B4M/*)

Masifkan Program Vaksinasi, Seluruh Puskesmas di Surabaya Terapkan Door to Door

 

Lensa Parlemen l Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus memasifkan program vaksinasi massal kepada masyarakat. Bahkan, untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, pemkot menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah-rumah calon penerima vaksin.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, sejak bulan Ramadan, seluruh petugas puskesmas di Surabaya menerapkan sistem door to door atau jemput bola ke rumah warga. Sistem ini sengaja diterapkan untuk membantu para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas atau titik lokasi vaksinasi massal yang telah ditentukan.

“Tujuannya untuk memvaksinasi para lansia yang tidak bisa datang ke puskesmas ataupun ke lokasi-lokasi yang kita lakukan vaksinasi massal. Bisa jadi karena mereka tidak ada yang antar, atau tidak bisa jalan. Jadi kita jemput, kita datang langsung, vaksin di tempat,” kata Febria, Sabtu (22/5/2021).

Menurut dia, vaksinasi door to door tak hanya menyasar kepada para lansia. Tapi, pedagang kaki lima (PKL) hingga penjual di warung-warung juga menjadi sasaran vaksinasi door to door. Sebab, para pedagang ini juga termasuk dalam kategori petugas pelayan publik. “Termasuk bukan hanya lansia, tetapi yang jualan juga, itu kan termasuk pelayan publik. Nah, itu kita datangi semua,” jelas dia.

Perempuan yang akrab disapa Feny ini menyatakan, bahwa program vaksinasi door to door dilakukan setiap hari oleh semua puskesmas di Surabaya. Dalam satu  hari, setiap puskesmas menargetkan 300 sasaran yang terdiri dari lansia dan pelayan publik. Sementara hingga saat ini, total lansia yang sudah divaksin mencapai 210 ribu, dari total target sasaran 253 ribu.

“Setiap hari, semua puskesmas melakukan vaksinasi door to door. Intinya target puskesmas 1 hari 300 sasaran. Terdiri dari lansia dan pelayanan publik. Ini terus berjalan sampai akhir Mei 2021,” ungkap dia.

Setelah akhir Mei 2021, selanjutnya akan dilakukan vaksin tahap 3. Feny menyebut, vaksinasi tahap 3 ini bakal menyasar kepada kelompok disabilitas, ODGJ (Orang dengan Gangguan Jiwa) serta masyarakat geospasial seperti MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). “Vaksinasi tahap 3 terdiri dari disabilitas, ODGJ dan masyarakat geospasial yang MBR. Itu semua kita vaksin,” kata Feny.

Selain vaksinasi tahap 3, juga dilakukan vaksin gotong-royong. Vaksinasi ini akan menyasar kepada para karyawan yang bekerja di perusahaan. Feny menyebut, di Surabaya sendiri saat ini sudah ada 72 perusahaan yang mendaftar dengan total 110 ribu sasaran. “Ada sekitar 72 perusahaan dengan total 110 ribu sasaran yang sudah mendaftarkan untuk vaksin gotong-rotong,” pungkasnya.

(B4M/*)